Suatu pagi, matahari bersinar terang di sudut kota kecil ini. Di tepi jalan yang ramai, terdapat seorang penjual kopi yang berjuang melawan keterbatasannya. Meski tak memiliki penglihatan yang sempurna, ia dengan penuh semangat menata warung kopi kecilnya.
Saat itu, datang seorang pelanggan yang ingin mencoba kopi di warung kecil tersebut. Sang pelanggan dengan tulus bertanya, “Bagaimana jika aku hanya memesan, namun tidak membayar, dan meminta kembalian?” dengan penuh keingintahuan.
Dengan senyum yang tak terlihat oleh matanya, sang penjual kopi menjawab, “Rezeki sudah diatur oleh Allah. Saya hanya berusaha sebaik mungkin. Jika rezeki itu memang untuk saya, maka takkan tertukar. Begitu pun sebaliknya.”
Mendengar jawaban yang penuh hikmah, pelanggan tersebut tergerak hatinya. Ia memberikan uang kepada sang penjual kopi, bahkan melebihi dari yang seharusnya dibayarkan. Ia yakin, bahwa rezeki seseorang adalah takdir dari Allah.
Dari kisah sederhana ini, kita dapat mengambil hikmah bahwa rejeki yang telah ditentukan oleh Allah tidak akan pernah tertukar. Ketika kita memiliki keyakinan dan keikhlasan dalam berjuang, segala hal menjadi lebih mudah. Percayalah, Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. Meskipun terkadang tidak sesuai dengan harapan kita, namun pasti lebih baik dan patut disyukuri.