Sedekah Terindah ..
Untuk siapa makanan itu? …
Untuk satpam …..
Syekh Ali Thanthawi mengambil dialog beliau dengan putaran:
Semalam aku melihat anak gadis mengambil sedikit nasi ditambah beberapa sayur buncis.
Ia meletakkannya di atas piring kaleng.
Setelah itu menambah beberapa potong terong, mentimun dan beberapa butir kacang polong.
Selanjutnya.
Aku segera mencegat dan bertanya,
Untuk siapa makanan ini?
Ini untuk satpam menjaga rumah, melakukan tugas ini, jawabnya.
Lalu aku berkata:
Coba ambil satu buah piring kaca, letakkan semua makanan ini di alas, dan atur alas dengan bagus. Setelah itu letakkan piring ini di atas baki, dan sertakan tutup panci dan segelas udara.
Anak gadisku segera melakukan sesuai Arahanku dan mengantarkan makanan itu ke satpam rumah.
Saat ia kembali, ia bertanya:
“Mengapa abah menyuruhku mlakukan hal itu?”
Aku menjawab:
“Makanan itu sedekah dengan” harta “,
sedangkan hadiahnya dengan indah itu adalah sedekah dengan” perasaan “.
Sedekah yang pertama dapat memenuhi perut, sedangkan yang kedua memenuhi hati.
Sedekah dengan harta akan memunculkan perasaan di hati satpam karena ia adalah seorang peminta-meminta yang kita beri sisa makanan.
Sebagai sedekah dengan perasaan akan menimbulkan rasa ia adalah teman yang kita kenal atau tamu kita yang memenangkan.
Di antara ada perbedaan yang sangat siknifikan antara pemberian dengan harta dan pemberian dengan jiwa.
Pemberian dengan jiwa, besar nilainya di sisi Allah dan di dalam perasaan orang yang menerima sedekah.
Sederhana, tetapi sangat penting.
*
Mari kita memberikan makanan terbaik dengan penyajian terindah melalui program:
KOTAK BATRASA BERBAGI
Yayasan Sosial Bangun Putra Bangsa
🏧 BRI 6094-01-030050-53-9 sebuah Yayasan Sosial BATRASA
👏 Dapat juga melalui
OVO, GoPay dan Dana
No. ID 0823 2404 2202
sebuah Yayasan Sosial BATRASA
Hanya Rp 15.000 / kotak
Konfirmasi melalui WA:
082324042202
“Satu suap kau memasukkan ke dalam perut orang yang lapar lebih baik dari membangun seribu masjid jami ‘. Lebih baik dari pada kiswah Ka’bah dengan kain sutera. Dan lebih baik dari orang yang qiamullail dan ruku’. Dan lebih baik dari berjihad melawan kekafiran dengan pedang yg terhunus. Dan lebih baik dari orang yang berpuasa sepanjang tahun panas “. (Syeikh Abdul Qadir Al Jaelani)